Tuesday, July 1, 2025

TRIP MEDAN - TASIK TOBA - BRASTAGI 5 DAYS 4 NIGHTS

PESONA TRIP MEDAN – TASIK TOBA – BERASTAGI
5 HARI DAN 4 MALAM

DAY 01 : AIRPORT KUALA NAMU – TASIK TOBA ( L,D )
- Meet and great service oleh tour guide kami
- Menuju Tasik toba ( optional breakfast di bandar medan )
- Singgah di KEDAI PATEN SHOP – kacang tumbuk TING TING TENG TENG 
- Lunch di KEDAI NASI PADANG
- Kembali bergerak menuju TASIK TOBA
- Masuk hotel, rest and relax
- Dinner di hotel, free program
DAY 02 : TASIK TOBA – SAMOSIR – BRASTAGI ( B,L, D )
- Sarapan di hotel, bersiap tour ke pulau SAMOSIR
- Menaiki Fery Wisata menuju Samosir island
- Melawat DESA / HUTA SIALLAGAN
- Kembali ke hotel di PARAPAT
- Shalat djuhur jamak dan cek out
- Lunch di KEDAI ISLAM MURNI
- Singgah di SIMARJARUNJUNG menikmati KOPI dan pemandangan TASIK TOBA
- AIR TERJUN SIPISO PISO
- Bergerak menuju Brastagi
- Dinner di RESTO PUNCAK
- Masuk hotel da menginap di Brastagi
DAY 03 : BRASTAGI TOUR – MEDAN ( B,L,D )
- Sarapan dan cek out
- Melawat SERUNEE KAFE
- PASAR BUAH BRASTAGI
- Lunch di RESTO BAKTINA
- Bergerak menuju Medan
- Tiba di Bandar Medan, city tour 
- Dinner di CINDELARAS RESTO AYAM PENYET SPECIAL
- Masuk hotel, rehat
DAY 04 : MEDAN – SHOPPING TOUR ( B,L, D )
- Sarapan di hotel
- Bergerak untuk wisata belanja di KEDAI BATIK DAN SULAM
- Belanja oleh oleh di PAJAK IKAN
- Lunch NASI PADANG
- Melawat ISTANA MAIMOON dan MASJID RAYA
- Dinner di RESTO HOTEL GRIYA
- Kembali ke hotel, rehat
DAY 05 : MEDAN – AIRPORT ( B )
- Sarapan di hotel dan Bersiap untuk check out
- Bergerak ke airport
- Tiba di airport, boarding dan tour end.


SEBUT HARGA :
HOTEL 2 STAR 
Whatsapp +6282283435000

HOTEL 3 STAR 
Whatsapp +6281806803803

HOTEL 4 STAR 
Whatsapp +6282283435000

NOTE :
HOTEL 2 STAR :
TASIK TOBA = GRAND TAMARO
BRASTAGI = GREEN GARDEN
MEDAN = ANTARES

HOTEL 3 STAR :
TASIK TOBA = ATSARI HOTEL
BRASTAGI = SIBAYAK
MEDAN = GRIYA / GRAND IMPRESION

HOTEL 4 STAR :
TASIK TOBA = ATSARI HOTEL
BRASTAGI = SIBAYAK
MEDAN = KARIBIA HOTEL / GRAND CENTRAL

PAKEJ SUDAH TERMASUK :
1. TRANSPORTASI mengikut Jumlah pax ( Avanza / innova / van hiace / bas )
2. HOTEL sesuai pilihan ( twin share )
3. Tiket Masuk tempat lawatan
4. Fery ke Samosir
5. Makan sesuai Paket
6. Mineral Water
7. Tour Guide

Paket Exclude :
1. Penambahan program tour
2. Penambahan makan & minum diluar paket
3. Minibar di hotel
4. Tips supir & guide

Monday, June 30, 2025

TRIP MEDAN - TASIK TOBA - BRASTAGI 4 Hari 3 malam

Pesona trip medan - tasik toba
4 hari 3 malam

Day 1: airport kuala namu - tasik toba ( l,d )
- meet and great service di airport kuala namu Medan
- naik bas dan bergerak ke tasik toba
- singgah di kedai oleh oleh teng teng tung tung tang tang
- lunch nasi padang di bandar Siantar
- singgah shalat di masjid Siantar
- tiba di hotel, rehat
- menikmati indahnya tepian tasik toba
- dinner di hotel
- free program
Day 2: tasik toba - samosir - brastagi ( b,l,d )
- shalat jamaah subuh di masjid taqwa parapat
- sarapan di hotel 
- melawat pulau samosir dengan ferry
- melawat Desa Tua Huta Siallagan, dengan atraksi Tari Tortor sigale gale
- kembali ke parapat
- shalat djuhur dan cek out 
- makan siang di kedai islam murni
- menuju simarjarunjung, air terjun sipiso piso
- masuk hotel di berastagi
- makan malam di resto puncak
Day 3: brastagi - medan ( b,l,d )
- sarapan dan cek out
- saruni cafe, lavender farm
- pasar buah brastagi
- lunch
- turun ke medan
- istana maimoon
- masjid raya medan
- masuk hotel dan dinner di hotel
- free program
Day 4: medan - airport - tour end ( b,l )
- sarapan dan cek out
- melawat pajak ikan ( pasar kain sulam )
- lunch dan bergerak ke airport
- masuk airport tour end
Sebut Harga :
*HOTEL 2 STAR*
Minima 2 pax = RM 1.000
Minima 3 pax = RM 790
Minima 4-5 pax = RM 705
Minima 6-8 pax = RM 660
Minima 9-11pax = RM 620
Minima 12-15 pax = RM 600
Minima 16-20 pax = RM 580 
Minima 21-29 pax = RM 560 free 1
Minima 30-39 pax = RM 540 free 1
Minima 40-up pax = RM 530 free 2
*HOTEL 3 STAR*
Minima 2 pax = RM 1.040
Minima 3 pax = RM 820
Minima 4-5 pax = RM 715
Minima 6-8 pax = RM 690
Minima 9-11pax = RM 650
Minima 12-15 pax = RM 630
Minima 16-20 pax = RM 610 
Minima 21-29 pax = RM 590 free 1
Minima 30-39 pax = RM 580 free 1
Minima 40-up pax = RM 570 free 2
*HOTEL 4 STAR*
Minima 2 pax = RM 1.170
Minima 3 pax = RM 950
Minima 4-5 pax = RM 855
Minima 6-8 pax = RM 810
Minima 9-11pax = RM 790
Minima 12-15 pax = RM 770
Minima 16-20 pax = RM 750
Minima 21-29 pax = RM 730 free 1
Minima 30-39 pax = RM 710 free 1

Pakej sudah termasuk :
- transportasi selama lawatan
- hotel 3 malam twin share
  - hotel 1 malam tasik toba
  - hotel 1 malam berastagi
  - hotel 1 malam medan
- tiket masuk tempat lawatan
- ferry pesiaran di tasik toba
- meals halal food
- local guide 
- tol dan parking fee
- mineral water
Pakej tiada termasuk :
- flight tiket
- optional tour
- tipping untuk tour guide dan driver

Child polition :
-Umur 0 – 2 th adalah free ( sharing bed )
-Umur 3 – 5 th adalah 50% dari bayaran dewasa ( sharing bed )
-Umur 6 – 9 th adalah 60% dari bayaran dewasa ( sharing bed )
-Umur 10 – 13 th adalah 80% dari bayaran dewasa ( extra bed )
-Umur 14 th ke atas adalah 100% sama dengan dewasa ( bed sendiri ) 

DEPOSIT :
-Pembayaran deposit adalah 30% dari total payment, di bayarkan masa booking pakej
-Apabila ada cancelation di kenakan cancelation fee :
- sebesar 50% dari deposit bila cancel 1 bulan sebelum ketibaan
- sebesar 75% dari deposit bila cancel kurang dari 1 bulan
- sebesar 100% dari deposit bila cancel kurang dari 1 minggu 

CASH PAYMENT :
- Dibayarkan pada hari pertama ketibaan

Wednesday, June 18, 2025

SEJARAH PAMALAYU DI TANAH BATAK

Jejak Indrawarman: Komandan Singhasari yang Menantang Majapahit dan Gugur di Tanah Sumatra

Menurut sumber dari tradisi Batak (meskipun masih membutuhkan rujukan historis yang kuat), nama Indrawarman muncul sebagai komandan pasukan Kerajaan Singhasari yang dikirim ke wilayah Sumatra. Misi utamanya adalah memperluas pengaruh Singhasari, sesuai dengan kebijakan ekspansionis kerajaan pada masa itu.

Namun, sejarah mencatat bahwa Indrawarman mengambil langkah berbeda dari rencana pusat kekuasaan. Alih-alih kembali ke Jawa atau tunduk pada penguasa penerus Singhasari, yaitu Kerajaan Majapahit, Indrawarman memilih menetap dan mendirikan kerajaan baru yang dikenal dengan nama Kerajaan Silo di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Simalungun, Sumatra Utara.

Ketika Majapahit di bawah Mahapatih Gajah Mada sedang giat melaksanakan Sumpah Palapa tekad suci untuk menyatukan Nusantara maka pada tahun 1339, Majapahit mengirimkan ekspedisi militer ke Sumatra. Pasukan tersebut dipimpin oleh Adityawarman, seorang tokoh bangsawan Majapahit yang ditugaskan sebagai wakil raja di wilayah barat.

Dalam ekspedisi ini, Kerajaan Silo berhasil ditaklukkan. Indrawarman diberitakan gugur dalam serangan tersebut, menandai berakhirnya perlawanan lokal terhadap dominasi Majapahit di wilayah Sumatra Timur.

Yang menarik, dalam sejumlah kisah legenda, Indrawarman disebut tidak pernah kembali ke tanah Jawa, berbeda dengan tokoh Mahisa Anabrang pemimpin Ekspedisi Pamalayu yang kembali ke Jawa pada tahun 1293. Perbedaan ini membuat sejumlah sejarawan kesulitan untuk menyamakan kedua tokoh tersebut sebagai satu orang yang sama.

Jejak sejarah ini memperkaya narasi Nusantara akan keberanian, pembangkangan, dan semangat mendirikan kekuasaan lokal, sekaligus memperlihatkan bagaimana Majapahit secara sistematis menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil demi menggenapi cita-cita persatuan wilayah kepulauan.

Sumber : Wikipedia 

#SejarahNusantara
#KerajaanSilo
#Indrawarman
#EkspedisiMajapahit
#Adityawarman
#SumpahPalapa
#WarisanSejarahSumatra

BATAK KARO

BATAK KARO

Suku Batak Karo adalah salah satu sub-suku dari kelompok etnis Batak yang mendiami wilayah Sumatera Utara, khususnya di daerah dataran tinggi Karo. Berikut adalah ringkasan sejarah Batak Karo:
_____________________________________________

1. Asal Usul

Suku Karo merupakan bagian dari rumpun Batak, namun memiliki bahasa, adat, dan struktur sosial yang khas. Mereka menempati wilayah Kabupaten Karo, sebagian Deli Serdang, Langkat, dan Tanah Karo (sekitar dataran tinggi Karo dan kaki Gunung Sinabung).

Terdapat dua teori utama tentang asal usul Batak Karo:

Teori Lokal: Menyebutkan bahwa nenek moyang orang Karo berasal dari dataran tinggi Karo itu sendiri, dan berkembang menjadi masyarakat agraris dengan sistem kekerabatan dan adat yang kuat.

Teori Migrasi: Mengaitkan asal-usul Karo dengan migrasi dari wilayah Asia lainnya, termasuk India Selatan atau Indocina, karena adanya pengaruh budaya Hindu dan Buddhis kuno dalam tradisi dan nama-nama marga tertentu.
---

2. Sistem Sosial

Suku Karo memiliki sistem marga (merga) yang sangat penting dalam struktur sosial mereka. Terdapat lima marga induk, yang disebut Merga Silima:

1. Karo-karo
2. Ginting
3. Perangin-angin
4. Sembiring
5. Tarigan

Dalam masyarakat Karo, marga menentukan aturan pernikahan (harus menikah di luar marga), posisi dalam adat, dan sistem pewarisan.

---
3. Pengaruh Hindu dan Budaya India

Sebelum masuknya agama Kristen dan Islam, masyarakat Karo banyak dipengaruhi oleh ajaran Hindu dan kepercayaan animisme. Bukti pengaruh ini bisa dilihat dalam upacara adat, nama-nama marga (seperti Sembiring Brahmana), dan praktik spiritual.

---

4. Masa Penjajahan Belanda

Pada masa kolonial Belanda, dataran tinggi Karo sempat sulit dijangkau karena medan berat dan perlawanan dari masyarakat lokal. Namun, Belanda kemudian berhasil menguasai wilayah ini, terutama karena kepentingan ekonomi seperti perkebunan tembakau di daerah Deli. Masuknya pemerintahan kolonial membawa serta misionaris Kristen, yang kemudian menyebarkan agama Kristen Protestan dan Katolik ke masyarakat Karo.

---

5. Agama dan Kepercayaan

Saat ini, agama yang dianut oleh masyarakat Karo sangat beragam:

Kristen Protestan (banyak dari GKPI dan GBKP)

Katolik

Islam (terutama di dataran rendah)

Sebagian kecil masih memegang kepercayaan tradisional Pemena

---
6. Budaya dan Adat

Karo memiliki tradisi seni dan budaya yang kaya, antara lain:

Tari Landek

Pakaian adat (ulos Karo yang disebut "uis")

Rumah adat Karo (berbentuk panggung dengan atap melengkung tinggi)

Upacara perkawinan, kematian, dan ritual adat yang sakral

---
Falsapah dan kekerabatan
Hal lain yang penting dalam susunan masyarakat Karo adalah rakut sitelu, yang artinya secara metaforik adalah Tungku Nan Tiga, yang berarti Ikatan yang Tiga. Arti rakut sitelu tersebut adalah Sangkep Nggeluh (Kelengkapan Hidup) bagi orang Karo. Kelengkapan yang dimaksud adalah lembaga sosial yang terdapat dalam masyarakat Karo yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu:

Kalimbubu
Anak Beru
Sembuyak

Kalimbubu dapat didefinisikan sebagai keluarga pemberi istri.

Anak Beru yaitu keluarga yang mengambil atau menerima istri.

Sembuyak adalah keluarga satu galur keturunan merga atau keluarga inti.



Orang Karo mempunyai salam khas yaitu Mejuah-juah atau lengkapnya adalah mejuah-juah kita kerina yang memiliki arti sehat-sehat kita semua, baik-baik kita semua, kedamaian, kesehatan, kebaikan untuk kita semua.

    • oleh pihak kalimbubu-nya, maka upacara tersebut tidak dapat dimulai. Anak Beru Tua juga berfungsi sebagai Anak Beru Singerana (sebagai pembicara), karena fungsinya dalam upacara adat sebagai pembicara dan pemimpin keluarga dalam keluarga kalimbubu dalam konteks upacara adat
    • Anak Beru Cekoh Baka Tutup, yaitu anak beru yang secara langsung dapat mengetahui segala sesuatu di dalam keluarga kalimbubu-nya. Anak Beru Cekoh Baka Tutup adalah anak saudara perempuan dari seorang kepala keluarga. Misalnya Si A seorang laki-laki, mempunyai saudara perempuan Si B, maka anak Si B adalah Anak Beru Cekoh Baka Tutup dari Si A. Dalam panggilan sehari-hari anak beru disebut juga Bere-bere Mama.
  1. Anak Beru Menteri, yaitu anak berunya si anak beru. Asal kata Menteri adalah dari kata Minteri yang berarti meluruskan. Jadi anak beru minteri mempunyai pengertian yang lebih luas sebagai petunjuk, mengawasi serta membantu tugas kalimbubu-nya dalam suatu kewajiban dalam upacara adat. Ada pula yang disebut Anak Beru Singkuri, yaitu anak beru-nya si Anak Beru Menteri. Anak beru ini mempersiapkan hidangan dalam konteks upacara adat.
Kesenian

Orang Karo mempunyai beberapa kebudayaan tradisional, mulai dari kesenian (sastra), dan tari tradisional. Beberapa tari tradisional Karo adalah:

Piso Surit
Tari Lima Serangkai
Tari Terang Bulan
Tari Baka
Tari Ndikkar
Tari Ndurung
Tari Tongkat
Tari Sigundari
Tari Mbuah Page
Tari Tiga Sibolangit
Pantun
Petatah petitih
Petuah
Syair (bersyair)
Senandung/nandung (dendang)
Gendang
Guro Aron-aron
Gurindam
Anding-andingen
Kuan-kuanen
Bilang-bilang (ratapan)
Cakap Lumat
Dengang Duka
Gundala Gundala
Tari sambut/tari penyambutan/tari persembahan (Tari Mejuah-juah)
Seni bela diri (Silat Karo)

Seni bela diri orang karo merupakan Silat Karo yang dalam bahasa Karo disebut ndikar. Kata tersebut mulai jarang digunakan masyarakat Karo sehingga kini asing terdengar. Masyarakat Karo dewasa ini cenderung menyebutnya dengan nama Silat Karo saja.

Kata ndikar untuk penamaan bela diri/silat dalam bahasa Karo kadang kerap disamakan dengan kata pandikar. Kata ndikar hanya untuk menyebut silat/bela diri, sedangkan pandikar merupakan seseorang yang mempunyai ilmu bela diri yang tinggi atau bisa juga orang yang mendalami ilmu bela diri dan memiliki ilmu bela diri.

Kuliner karo
Kuliner Karo banyak ragamnya, salah satu yang terkenal adalah babi panggang karo, sering disingkat sebagai BPK. Babi panggang karo dibuat dengan cara memanggang babi yang sebelumnya telah diberi bumbu khas, yang di dalamnya terdapat tuba atau andaliman. Umumnya orang Karo yang menjual babi panggang karo di warung makan ataupun restoran, namun tidak jarang juga ditemukan orang non-Karo yang juga menjual hidangan tersebut seperti orang Batak Toba, Nias, dan lain-lain.

Kuliner Karo lainnya meliputi: kidu-kidu, manuk getah, arsik nurung mas, cimpa, unung-unung, cincang bohan, pagit-pagit, trites, gule kuta-kuta (gulai ayam kampung), tasak telu, mi keling, bihun bebek, bika ambon, lemang Karo, cipera, anyang pakis, gule bulung gadung, dan lain-lain.

Minuman
Selain makanan, minuman khas Karo pun banyak macam ragamnya. Minuman yang terkenal adalah susu kitik, yaitu teh susu telur khas Karo. Minuman ini umumnya disajikan di warung kopi di daerah Karo.

Tuesday, June 17, 2025

RUMAH BOLON BATAK TOBA

RUMAH BOLON, BATAK TOBA - HUTA SIALAGAN
Salam pariwisata, 
Kami dari pesona jejak wisata tour and travel, berkunjung ke Pulau Samosir, tepatnya ke kampung SIALAGAN / HUTA SIALAGAN.
Dimana Huta / Kampung ini Berjarak sekitar 300 m dari dermaga.

Huta Siallagan, sebuah kawasan cagar budaya peninggalan budaya Batak Toba dengan latar belakang Rumah Bolon. Huta Siallagan tepatnya berada di Desa Siallagan Pinda Raya. Setelah direvitalisasi dan menempati area 11.000 m2, Huta Siallagan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Februari 2022 lalu.

Revitalisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2020-2021 itu menghabiskan dana Rp 30 miliar. Penataan ini meliputi sejumlah pekerjaan, mulai revitalisasi Rumah Bolon Eksisting, penataan Ekstensi Rumah Bolon, Rumah Bolon Baru, pusat souvenir, Batu Persidangan, Sopo Anting, hingga sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Setibanya kami di Huta Siallagan –huta artinya “desa” atau permukiman—pandangan pertama mata kami menyaksikan sederetan rumah adat Batak. Menurut sejarah, Huta Siallagan dibangun pada masa pemerintahan pemimpin Huta pertama, yakni Raja Laga Siallagan. Setelah itu dilanjutkan oleh pewarisnya yakni Raja Hendrik Siallagan, hingga keturunan Raja Ompu Batu Ginjang Siallagan.

Saat ini, sejumlah keturunan dari Raja Siallagan masih berada di sini, khususnya di Desa Siallagan Pinda Raya. Seorang tour guide bernama Bagus  menerima kedatangan rombongan kami. Bagus  dengan ramah memberi penjelasan, bahkan seringkali diselingi dengan canda dan senyuman. Orangnya ramah dan rendah hati.
“Siapa pun yang masuk rumah orang Batak harus tundukkan kepala sebagai tanda hormat, termasuk presiden dan jenderal,” ujar bagus dengan nada yang tegas.
Tari Tortor
Saat rombongan kami datang, kami menyaksikan rombongan wisatawan lain sedang dipandu untuk menari Tortor dengan gerakan yang tidak terlalu sulit untuk ditirukan. Kedua telapak tangan diangkat setinggi bahu digerakkan ke kiri dan ke kanan, dan badan kadang memutar. Kepada para penari itu diberikan kain ulos untuk diselempangkan pada pundaknya masing-masing. Kepada mereka juga diberikan talitali atau topi khas Batak. Seusai menari, mereka diminta memberi donasi seikhlasnya.

PARA wisatawan sedang dipandu untuk menari tortor.
Tarian itu pula yang akhirnya juga dilakukan oleh Tamu Pesona Jejak Wisata, rombongan dari Malaysia. Saat melakukan tarian ini, para penari diiringi oleh musik gondang. Musik ini menghadirkan semangat bagi wisatawan yang menari. Tarian Tortor adalah tari daerah Batak yang mengandung makna komunikasi. Karenanya pula di area untuk menari terdapat Patung Sigalegale yang juga memiliki sejarah terkait tari tortor ini.


Patung Sigalegale adalah kesenian masyarakat Batak sejak dulu. Menurut legenda dulu ada anak dari seorang raja yang meninggal. Raja sangat sedih ditinggal anaknya sehinggga para pengurus kerajaan membuat patung menyerupai anaknya dan digerakkan dengan bantuan kekuatan gaib di masanya. Akirnya raja pun bahagia hingga sembuh dari sakitnya.

Saat ini, kekuatan gaib pada Patung Sigalegale itu dimodifikasi dengan tali dan digerakkan oleh sang “dalang” atau “operator yang tersembunyi”. Tarian ini diperkirakan telah ada sejak zaman Batak purba. Pada masa itu, tarian tortor dijadikan sebagai tari persembahan bagi roh leluhur. Nama tari ini berasal dari kata tor tor, yakni bunyi hentakan kaki penari di lantai papan rumah adat Batak.


Ada pendapat dari seorang praktisi dan pecinta tari tortor, Togarma Naibaho. Tujuan tari ini dulunya adalah untuk upacara kematian, panen, penyembuhan, hiburan atau pesta muda-mudi.


Meski berasal dari Batak, ternyata jika ditelusuri tarian ini mendapat pengaruh dari India, bahkan lebih jauh lagi tarian ini juga memiliki kaitan dengan budaya Babilonia. 


Ada pendapat yang memperkirakan jika tari tortor ada sejak abad ke-13 Masehi dan telah menjadi bagian dari kebudayaan Batak. Pendapat ini disampaikan oleh mantan anggota anjungan Sumatera Utara periode 1973-2010 sekaligus parkar tortor.
Batu Persidangan
Area Huta Siallagan dikelilingi oleh tembok batu berukuran 1,5 – 2 m. Bangunan tembok dan dindingnya terbuat dari batu dengan struktur rapi. Tembok itu sendiri pernah dilengkapi dengan benteng pertahanan dan bambu runcing untuk melindungi desa dari binatang buas dan juga serangan dari suku lain.

BATU Persidangan di Huta Siallagan.
Memasuki kawasan Huta Siallagan, sejumlah rumah adat Batak Rumah Bolon dan Sopo segera terlihat oleh para wisatawan. Sementara bangunan yang menjadikan Huta Siallagan istimewa ialah adanya sekumpulan kursi batu besar yang dipahat melingkari meja batu. Kumpulan artefak furnitur batu ini disebut Batu Parsidangan atau Batu Persidangan yang artinya “Batu untuk Pertemuan dan Ujian”. Batu-batu ini diyakini sudah berusia lebih dari 200 tahun. Kemudian, di tengah-tengah Huta Siallagan terletak pohon Hariara (Tin atau Ara). Pohon ini dianggap sebagai pohon suci oleh warga sekitar. (Wikipedia.org)

Pada zaman dulu, dijelaskan pula oleh  Bagus tour guide huta siallagan, Batu Persidangan menjadi tempat mengadili pelaku kejahatan seperti mencuri, membunuh, memperkosa, dan mata-mata musuh. Bagi pelaku kejahatan ringan diberikan sanksi berupa hukuman pasung. Kejahatan berat diberi hukuman pancung. Hari pelaksanaan hukuman dilakukan ketika si pelaku dalam keadaan lemah. Pelaku kejahatan pada masa itu umumnya dilakukan oleh penduduk yang memiliki ilmu hitam.

TEMPAT pemasungan atau penjara bagi penjahat yang terbukti bersalah dalam persidangan adat. 
Menurut Bagus local guide kami, apa pun persoalan yang dihadapi orang Batak harus dimusyawarahkan. Keputusan akhir bukan oleh raja tapi oleh lima pengacara yang menghadiri persidangan itu. Budaya adat ini pula yang pada gilirannya menginspirasi masyarakat Batak untuk menekuni ilmu hukum sehingga mereka banyak yang berprofesi sebagai pengacara atau penasihat hukum. 



ASAL USUL LELUHUR BATAK / TAROMBO BATAK

KOSMOLOGI ORANG BATAK
Orang Batak memiliki kosmologi  tentang penciptaan bumi dan manusia. Mitologi Batak mengenal alam terbagi atas tiga banua, yakni Banua Ginjang atau dunia atas, Banua Tonga atau dunia tengah dan Banua Toru atau dunia bawah.

Titik awal kehidupan berada di Banua Ginjang. Di sana, tinggal Ompu Debata Mulajadi Na Bolon bersama tiga dewa ciptaannya. Batara Guru, Soripada, dan Mangalabulan serta para keturunannya.

Alkisah, Siboru Deak Parujar, anak Perempuan Batara Guru, ditunangkan dengan anak laki-laki Mangalabulan, Raja Odapodap. Namun, Siboru Deak Parujar menolak. Berupaya menunda pernikahan dengan alasan ingin menyelesaikan tujuh tenunan benang terlebih dahulu. Ompu Debata Mulajadi Na Bolon mengetahui itu hanya siasat Deak Parujar.

Ompu Debata lalu melemparkan gumpalan benang tersebut. Ingin menyelamatkan benang milikinya, Deak Parujar pun ikut melompat.

Meskipun Siboru Deak Parujar hidup terombang-ambing jauh dari Banua Ginjang, ia enggan untuk kembali. Pun begitu, Deak Parujar memohon agar Ompu Mulajadi Na Bolon mau memberikan segengam tanah sekadar tempat berpijak. Permintaan itu dikabulkan. Dari segenggam tanah, Deak Parujar membentuk daratan yang saban hari semakin lebar.Tempat tinggal Deak Parujar dikenal sebagai Banua Tonga.

Rintangan dan berbagai persoalan dilewatinya. Termasuk saat Naga Padoha, penghuni Banua Toru, mengganggunya. Deak Parujar memilih terus menetap di Banua Tonga.

Takdir tak dapat terelakkan. Deak Parujar yang lama hidup kesepian pada akhirnya setuju menikah dengan Raja Odapodap. Laki-laki yang sekuat tenaga ditolaknya saat masih hidup di Banua Ginjang. Pasangan ini dikaruniai sepasang anak dengan nama Raja Ihat Manisia dan Boru Ihat Manisia. Beberapa generasi setelahnya, lahirlah Siraja Batak, leluhur orang Batak.

Kisah ini masih dipercaya oleh masyarakat Batak. Eksistensi Siraja Batak hadir lewat tarombo atau pohon silsilah garis keturunan marga-marga. Meskipun tarombo yang dituliskan secara turun temurun terkadang mengaburkan garis batas antara mitos dan realitas.

Suku Batak merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan budayanya. Dalam suku Batak, ada sistem penamaan marga yang khas dan jadi identitas keluarga.
Marga ini akhirnya diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga ada silsilah dalam keluarga Batak yang perlu diketahui. Disebut juga dengan Tarombo, hubungan kekerabatan ini perlu dipahami oleh banyak orang.

Mengenal Tarombo
Dikutip dari laman Budaya Indonesia, Tarombo si Raja Batak (silsilah garis keturunan suku bangsa Batak) bermula dari individu yang bernama Raja Batak. Bertempat tinggal di lereng Pusuk Buhit, Sianjur Mulamula sehingga tempat ini dikenal dengan asal-muasalnya.

 TAROMBO / SEJARAH MASYARAKAT BATAK
Si Raja Batak mempunyai dua orang putra, yakni:

1. Tuan Doli
2. Raja Isumbaon

kemudian Tuan Doli mempunyai lima orang putra, yaitu:

1. Raja Biakbiak (Raja Uti)
2. Saribu Raja
3. Limbong Mulana
4. Sagala Raja
5. Silau Raja

Untuk Putri, ada empat orang, yaitu:

1. Si Boru Pareme (menikah dengan Tuan Sariburaja, saudaranya)
2. Si Boru Anting Sabungan (menikah dengan Tuan Sorimangaraja, putra Raja Isumbaon)
3. Si Boru Biding Laut, (dipercayai seperti Nyi Roro Kidul)
4. Si Boru Nan Tinjo (tidak menikah)

Selanjutnya dalam Tarombo Batak, keturunan dari si Raja Batak dibagi atas dua golongan besar yakni:

1. Golongan Tatea Bulan = Golongan Bulan = Golongan Perempuan, disebut juga golongan Hula-hula= Marga Lontung
2. Golongan Isombaon = Golongan Matahari = Golonga Laki-laki, disebut juga Golongan Boru= Marga Sumba

Penjabaran Marga-marga Batak

1. Raja Biak-biak (Raja Uti)
Pernah memimpin Tanah Batak dan beliau memandatkan ponakannya atau Bere Sisimangaraja, namun tetap berpusat pada Raja Uti.

2. Saribu Raja
Putra kedua dari Guru Tatea Bulan, dengan adik kandungnya yakni Si Boru Pareme yang dilahirkan marpohas (anak kembar berlainan jenis)

Dari Saribu Raja langsung mempunyai putra pertama yakni Si Raja Lontung dan Si Raja Borbor:

a. Si Raja Lontung
Mempunyai 7 orang putra dan 2 orang putri, yaitu:
Putra:
1. Tuan Situmorang, keturunannya bermarga Situmorang.
2. Sinaga raja, keturunannya bermarga Sinaga.
3. Pandiangan, keturunannya bermarga Pandiangan.
4. Toga Nainggolan, keturunannya bermarga Nainggolan.
5. Simatupang, keturunannya bermarga Simatupang.
6. Aritonang, keturunannya bermarga Aritonang.
7. Siregar, keturunannya bermarga Siregar.

Putri :
1. Si Boru Anakpandan, kawin dengan Toga Sihombing.
2. Si Boru Panggabean, kawin dengan Toga Simamora.

B. Si Raja Borbor
Putra kedua dari Tuan Sariburaja, dilahirkan oleh Nai Margiring Laut. Semua keturunannya disebut Marga Borbor.

Cucu Raja Borbor yang bernama Datu Taladibabana (generasi keenam) mempunyai 6 orang putra. Ini dia asal-usul marga tersebut:

1. Datu Dalu (Sahangmaima).
2. Sipahutar, keturunannya bermarga Sipahutar.
3. Harahap, keturunannya bermarga Harahap.
4. Tanjung, keturunannya bermarga Tanjung.
5. Datu Pulungan, keturunannya bermarga Pulungan.
6. Simargolang, keturunannya bermarga Imargolang.
Keturunan Datu Dalu melahirkan marga-marga berikut :
1. Pasaribu, Batubara, Habeahan, Bondar, Gorat.
2. Tinendang, Tangkar.
3. Matondang.
4. Saruksuk.
5. Tarihoran.
6. Parapat.
7. Rangkuti.

3. Limbong Mulana
Putra ketiga dari Guru Tatea Bulan ini punya dua orang putra yaitu Palu Onggang dan Langgat Limbong. Untuk keturunan Langgat Limbong ada tiga orang. Ada yang bermarga Sihole, Habeahan, dan Limbong.

4. Sagala Raja
Selanjutnya untuk putra keempat dari Guru Tatea Bulan juga memakai marga Sagala dalam keturunannya.

5. Silau Raja
Terakhir ada Silau Raja sebagai putra kelima dari Guru Tatea Bulan mempunyai empat orang putra, yakni:

1. Malau
2. Manik
3. Ambarita
4. Gurning

Baiklah, demikian informasi singkat terkait silsilah dan nama marga di suku Batak. Untuk itu, masih ada juga informasi silsilah yang perlu kamu ketahui sesuai margamu. Semoga bermanfaat

Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Christina Hotmaria Simanjuntak, Mahasiswa Peserta Magang Merdeka di detikcom

TAMBO / TAROMBO 
Silsilah atau tarombo merupakan suatu hal yang sangat penting bagi orang Batak. Bagi mereka yang tidak mengetahui silsilahnya akan dianggap sebagai orang Batak tersesat (nalilu). Orang Batak diwajibkan mengetahui silsilahnya minimal nenek moyangnya yang menurunkan marganya dan teman semarganya (dongan tubu). Hal ini diperlukan agar mengetahui letak kekerabatannya (partuturanna) dalam suatu klan atau marga.[butuh rujukan]

Aksara Batak
Artikel utama: Surat Batak
Aksara dasar (ina ni surat) dalam tulisan Bahasa Batak merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/. Terdapat 19 aksara dasar yang dimiliki semua varian aksara Batak, sementara beberapa aksara dasar yang hanya digunakan pada varian tertentu. Bentuknya dapat dilihat sebagaimana berikut:

Bentuk-bentuk di atas merupakan bentuk yang digeneralisasi, tidak jarang suatu naskah menggunakan varian bentuk aksara atau tarikan garis yang sedikit berbeda antara satu sama lainnya, tergantung dari daerah asal dan media yang digunakan.

Aksara i (ᯤ) dan u (ᯥ) hanya digunakan untuk suku kata terbuka, misal pada kata ina ᯤᯉ dan ulu ᯥᯞᯮ. Untuk suku kata tertutup yang diawali dengan bunyi i atau u, digunakanlah aksara a (ᯀ atau ᯁ) bersama diaktirik untuk masing-masing vokal, misal pada kata indung ᯀᯉᯪ᯲ᯑᯮᯰ dan umpama ᯀᯔᯮ᯲ᯇᯔ.

Kalender Batak
Nama bulan[butuh rujukan]
No Penanggalan (Toba) Penanggalan (Karo) Lama Hari
No/bulan toba. / bulan karo / hari
1 /Sipaha sada / Paka sada (Kambing)/ 30
2 / Sipaha dua / Paka dua (Lembu) / 29
3 / Sipaha tolu / Paka telu (Gaya) / 30
4 / Sipaha opat / Paka empat (Padek) / 29
5 / Sipaha lima / Paka lima (Arimo) / 30
6 / Sipaha onom / Paka enem (Kuliki) /29
7 / Sipaha pitu / Paka pitu (Kayu)/ 30
8 / Sipaha ualu /Paka waluh (Tambok) /29/30
9 /Sipaha sia / Paka siwah (Gayo) /29/30
10 /Sipaha sampulu /Paka sepuluh (Baluat)/ 29
11 /Sipaha li /Paka sepuluh sada (Batu) /30
12 /Sipaha hurung / Paka sepuluh dua (Binurung) /29
13 / Lamadu / (30)
Total 353–355/(383–384)

Penanggalan[butuh rujukan]
Hari Penamaan hari (Toba) Penamaan hari (Karo) Penamaan hari (Simalungun)
Hari/toba. / karo. ,/ simalungun
1/ Aditia / Aditia /Aditia
2 / Suma /Suma /Suma
3 / Anggara/ Nggara/ Anggara
4 /Muda / Budaha / Mudaha
5 /Boraspati / Beraspati /Boraspati
6 /Singkora /Cukra Enem / Berngi Sihora
7 / Samisara /Belah Naik / Samisari
8 / Artia ni Aek / Aditia Naik/ Aditia Turun
9 /Suma ni Mangadop /Suma Siwah /Suma ni Siah
10/ Anggara Sampulu / Nggara Sepuluh/ Anggara ni Sapuluh
11 /Muda ni Mangadop / Budaha Ngadep/ Mudaha ni Mangadop
12 /Boraspati ni Mangadop /Beraspati Tangkep /Boraspati ni Takkop
13/ Singkora ni Purnama /Cukra Dudu (Lau)/ Sihora Duduk (Bah)
14 /Samisuru ni Purasa/ Belah Purnama Raya/ Samisara Purnama Raya
15 /Tula /Tula /Tula
16 /Suma ni Holom /Suma Cepik /Suma ni Holom
17 /Anggara ni Holom/ Nggara Enggo Tula/ Anggara ni Tula/
18 /Muda ni Holom /Budaha Gok /Mudaha (Gok)
19 /Boraspati ni Holom /Beraspati 19/ Boraspati 19
20 /Singkora Maraturun /Cukra Si 20/ Sihorasi 20
21 /Samisara Maraturun/ Belah Turun/ Samisara Maraturun
22 /Aditia ni Angga /Aditia Turun /Aditia Turun
23 /Suma ni Mate/ Sumana Mate /Suma ni Mate
24/ Anggara ni Begu/ Nggara Simbelin/ Anggarana (Bod)
25 /Muda ni Mate/ Budaha Medem/ Mudaha (Bod)
26 /Boraspati ni Gok/ Beraspati Medem/ Boraspati (Bod)
27 /Singkora Dudu /Cukrana Mate/ Sihora 27
28 /Samisara Bulan Mate /Mate Bulan /Matei ni Bulan/
29/ Hurung Dalin /Bulan Dalan/ ni Bulan
30 /Ringkar /Sami Sara/ Rikkar

Salam khas Batak
Tiap etnis Batak memiliki salam khasnya masing masing. Beberapa salam yang biasa dituturkan oleh tiap etnis adalah:[butuh rujukan]

Angkola dan Mandailing: “Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu, Sayur Matua Bulung!”
Karo: “Mejuah-juah Kita Krina!”
Pakpak: “Njuah-juah Mo Banta Karina!”
Simalungun: “Horas banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!”
Toba: “Horas Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!” atau "Horas Tondi Matogu, Pir Ma Tondi Madingin!"


Monday, June 16, 2025

OLEH OLEH MEDAN

"kek ambon" dalam konteks makanan khas Indonesia, biasanya merujuk ke kue bika ambon — kue tradisional Indonesia yang terkenal dengan teksturnya yang berserat dan rasa manis legit, terbuat dari santan, telur, gula, dan fermentasi tape singkong atau ragi.

Meskipun namanya “Ambon,” kue ini sebenarnya berasal dari Medan, Sumatra Utara.

Bika Ambon Medan adalah salah satu kue khas Indonesia yang sangat terkenal, terutama berasal dari kota Medan, Sumatra Utara. Meskipun ada kata “Ambon” di namanya, kue ini tidak berasal dari kota Ambon di Maluku — ini sering bikin bingung orang!
Asal usul Bika Ambon
Hingga saat ini, belum studi sosiokultur tunggal tentang asal muasal dari bika ambon.

Namun, ada beberapa versi yang berkembang mengenai sejarah kue Bika Ambon. Menurut penjelasan M Muhar Omtatok, seorang budayawan dan sejarawan, kue bika ambon terilhami dari Bika atau Bingka makanan khas Melayu. Selanjutnya, bingka tersebut dimodifikasi dengan bahan pengembang berupa nira/tuak enau hingga berongga dan berbeda dari kue bika asalnya. Selanjutnya, M. Muhar Omtatok menyebutkan bahwa kue ini disebut bika ambon karena pertama kali dijual dan populer di simpang Jl. Ambon-Sei Kera Medan.

Versi lain menyebutkan bahwa kata "Ambon" dalam bika ambon adalah akronim dari Amplas Kebon sebagaimana orang medan suka menyingkat kata,Dialek medan. Kisahnya; Pada zaman kolonial Belanda, para imigran yang tinggal di Daerah Amplas sisi timur sungai (Amplas Kebon) membuat kue bikang kemudian dijual ke Kota Medan dan selanjutnya menjadi populer karena diminati oleh warga Belanda dan Tionghoa kala itu. Selain itu, ada juga versi yang menyatakan bahwa (tidak cukup meyakinkan) zaman dahulu ada orang Ambon yang membawa kue bingka ke Malaysia dan selanjutnya menjadi sebutan. Versi terakhir mengaitkan kata "Ambon" adalah kosakata Medan yang berarti "lembut" Namun, istilah ini sudah jarang digunakan.

Ciri Khas Bika Ambon:

Tekstur berlubang/berserat (berpori), kenyal, dan empuk.

Rasa manis gurih dengan aroma harum dari daun pandan, serai, dan santan.

Terbuat dari bahan dasar: tepung tapioka, telur, santan, gula, dan fermentasi menggunakan ragi atau tape singkong.


Proses Pembuatan:

1. Adonan difermentasi selama beberapa jam (biasanya 6–12 jam) agar menghasilkan pori-pori khas.

2. Dipanggang di loyang khusus hingga bagian luar agak garing dan berwarna coklat keemasan.


Varian Rasa:

Selain rasa original, kini banyak varian rasa kekinian seperti:

Pandan
Durian
Keju
Coklat
Pandan keju

Tips Menikmati:

Enak disajikan hangat atau suhu ruang.

Cocok jadi oleh-oleh khas Medan (banyak toko oleh-oleh menjualnya, seperti Zulaikha, Aroma, Erika dll).






TRIP MEDAN - TASIK TOBA - BRASTAGI 5 DAYS 4 NIGHTS

PESONA TRIP MEDAN – TASIK TOBA – BERASTAGI 5 HARI DAN 4 MALAM DAY 01 : AIRPORT KUALA NAMU – TASIK TOBA ( L,D ) - Mee...